Sabtu, 09 Agustus 2014

KISAH-KISAH MOS di Asrama Sheraphine:)

Aku sangat beruntung mempuyai kakak kelas yang baik,selalu menasehati adik*nya dengan penuh sabar,mudah bergaul,dan yang paling adalah kocak* kakak kelas seraphine selalau kompak dan teman* seangkatan yang selalu bisa mengerti dan aku berharap kita bisa selalu kompak juga :) Ceeritta M0S saat itu hari jumat :) adalah hari yang paling mengesankan buat saya dan teman* karena saya kaget ketika di marah* di bentak* tetapi itu adalah hari MOS buat yang kelas 10 pokoknya hari itu adalah hari yang gak bisa trlupakan :) kita di marah* di suruh menyanyi mars smp pius b.u di suruh permainan kekompakan di suruh jalan tampa melihat sedikit pun :) huaaaa pokoknya serua banget lah :) dan yang lebih parah lagi kita di buat menangis sama kakak kelas :) padahal awal*nya gak nangis :) udh gitu di gosok* pake tanah di badan :) kayak #luluran gitu dech :P pokoknya aku senang bisa jadi anak asrama sherapine :) yang anaknya selalu ceria,kompak,jika ada masalah kita selesaikan baik*,mudah bergaul :) pokoknya uaaaa gak bisa di jelasin pake kata* :P foto*nya saat mos.

Selasa, 18 Maret 2014

TODAY NEWS



    
  Sekolah Tak Boleh Tambah Jumlah Rombongan Belajar

 

    
    BANYUMAS, suaramerdeka.com - Kendati sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online akan diterapkan di Banyumas mulai tahun ini, namun sekolah tetap tidak diperbolehkan menambah jumlah rombongan belajar (rombel).
    
    Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Purwadi Santoso, Rabu (19/3), mengatakan bila jumlah siswa pendaftar yang memenuhi nilai batas minimal di sekolah yang menerapkan sistim PPDB online tersebut melebihi kuota, sekolah tidak akan diperbolehkan untuk menambah jumlah siswa yang diterima.

    "Tetap tidak boleh tambah rombel, kecuali jika ada sebab tertentu yang memang mengharuskan sekolah tersebut untuk menambah jumlah rombel. Itu pun harus mendapat izin dari dinas," ungkapnya.
Dia menjelaskan, sebelum sekolah membuka pendaftaran siswa baru, sekolah harus mengajukan kuota jumlah siswa yang akan diterima dan jumlah rombelnya. Dengan demikian, saat penerimaan peserta didik berlangsung, jika siswa yang memenuhi nilai batas minimal jumlahnya melebihi kuota, maka sekolah tidak diizinkan menambah rombel.

     Menurutnya, sebagai tahap awal tidak semua sekolah di jenjang SMP dan SMA bakal menerapkan sistem PPDB online. Kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi sekolah yang belum siap menerapkan lantaran terganjal jaringan internet maupun sarana prasarana pendukung.
Meski begitu, lanjut dia, jika pada pelaksanaan tahap awal dapat berjalan dengan baik, maka ke depan seluruh sekolah di Kabupaten Banyumas akan menerapkan sistem online.


 Sumber :








Menurut saya,saya sangat setuju jika itu di lakukan oleh pemerintah,karena coba saja kita melihat tidak usah jauh-jauh di gombong saja bahwa di sekolah-sekolah suwasta sangat kekurangan murid bahkan ada cuman ada dua orang bahkan sekolah itu sampai di tutup.Kita coba melihat di SMP 4 bahwa di sana sekolah mereka memang luas tetapi jumlah murid di sana terlalu banyak,memang kelas mereka banyak (sampai F) satu kelasnya saja sudah ada 34 siswa,sedangkan dengan 24 siswa saja biasanya guru-guru yang mengajar kadang-kadang kecapean apa lagi 34 siswa coba kita bayngkan mungkin pelajarn seperti itu tidak akan mudah untuk memahami pelajaran yang di sampaikan oleh bapak-ibu guru.Apa lagi di tambah dengan 6 kelas yang berjumlah masing – masing 34 apa itu sudah sangat kelewatan batas yang di tentukan oleh pemerintah.Nah sekarang coba lihat di SMP kita ini dengan 3 kelas yang masing-masing berjumlah 23-25 mungkin itu sudah sangat cukup atau belum melampui batas.Kenapa mereka mau masuk ke sekolah yang banyak murid di sana ?? dan kenapa guru-guru mau menerima murid tampa melihat-melihat sudah melampui batas ketentuan apa belum ?? Jadi oleh sebab itu saya sangat setuju hal itu di lakukan.

 
 

Selasa, 18 Februari 2014

Tuga TIK2 (Semester 2)


                      GUNUNG KELUD MELETUS
 
  
  Warga Blitar Dikejutkan Aroma Lahar Dingin Kelud
Polisi memantau zona 4 km dari puncak Gunung Kelud di wilayah Karangrejo, Garum, Blitar, Jawa Timur, Senin (17/2/2014). Kali Putih merupakan akses langsung aliran lahar yang membawa material letusan Gunung Kelud. (JIBI/Solopos/Antara/Sahlan Kurniawan)Polisi memantau zona 4 km dari puncak Gunung Kelud di wilayah Karangrejo, Garum, Blitar, Jawa Timur, Senin (17/2/2014). Kali Putih merupakan akses langsung aliran lahar yang membawa material letusan Gunung Kelud. (JIBI/Solopos/Antara/Sahlan Kurniawan)

   Selasa, 18 Februari 2014 23:49 WIB | JIBI/Solopos/Antara |
Solopos.com, BLITAR — Lahar dingin Gunung Kelud yang Kamis (13/2/2014) lalu erupsi meluap dan meluber ke wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/2/2014). Warga Blitar di selatan gunung itu, seperti warga Kecamatan Talun, Gandusari dan Wlingi pun dikejutkan aroma belerang yang menyeruak hingga permukiman Selasa malam.
Berdasarkan pantauan Kantor Berita Antara di Kali Lekso dan Kali Semutyang melintasi wilayah Kecamatan Wlingi, serta Kali Jari dan tanggul lahar Kali Putih daerah Sumberejo, Kecamatan Talun, hingga pukul 21.00 WIB tak terjadi luapan banjir lahar tersebut di wilayah Blitar. Padahal luapan lahar dingin di Kali Konto, Kabupaten Kediri, dilaporkan meninggi hingga mendekati badan jalan di sekitar jembatan utama penghubung Kediri-Malang, sehingga aparat keamanan pun sempat menutup arus lalu lintas dengan dialihkan ke jalur lain.
    Banjir lahar menyusul hujan deras tersebut dilaporkan juga mengalir ke Kali Lekso dan Kali Putih, sehingga warga di daerah hilir Kecamatan Wlingi, Gandusari dan Talun segera mengantisipasinya. “Laporan dari warga Krisik (hulu Kali Lekso, red), sejak petang tadi sudah terjadi aliran lahar. Kalau itu benar, tentu beberapa jam kemudian aliran lahar tersebut sampai Wlingi,” ujar Jamil, warga yang tengah mengecek ke Kali Lekso.
Berdasatkan pantauan wartawan, aliran air Kali Lekso terlihat sedikit meningkat dengan warna keruh, namun oleh warga hal itu dianggap sebagai biasa, sama
seperti saat terjadi hujan di hulu. Sementara aliran air di Kali Semut dan Kali Jari, masih cukup jernih walau arusnya sedikit membesar dari biasanya.
Sedangkan warga Sumberejo di bawah tanggul lahar Kali Putih Sumberagung, menyatakan banjir lahar belum sampai daerah tersebut. “Di hulu Sumber Agung kabarnya sudah ada aliran lahar, tapi di sini masih biasa saja, normal, aman,” kata Tarminingsih, warga Sumberejo.
    “Saya segera ke Gandusari menemani ibu di Sukosewu, karena khawatir luapan lahar membesar. Alhamdulillah sampai malam ini aman,” kata Ninik, seorang guru yang tinggal Kaweron, hilir Kali Jari dan Kali Semut.
Meskipun kondisi aman, Posko Bencana di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar di Jalan Bromo, Wlingi, tetap siaga 24 jam, mengantisipasi dampak letusan Gunung Kelud yang terjadi Kamis malam lalu.



 
Banyak juga Kerugian yang di alami oleh para penduduk yang tinggal di sekitar gunung kelud maupun yang tinggal berada  jauh dari gunung kelud.
 Metrotvnews.com, Surabaya: Jumlah kerugian akibat erupsi Gunung Kelud untuk sementara hingga kini telah mencapai Rp1,2 triliun. Jumlah tersebut dipastikan akan terus bertambah karena petugas pendataan belum bisa mendata di wilayah terlarang.
      
"Ini baru pendataan awal, kerugian bisa jauh lebih besar karena kami belum bisa masuk ke wilayah terlarang," kata Ketua Posko Induk Penanganan Bencana Gunung Kelud Grahadi Ahmad Sukardi di Surabaya, Selasa (18/2).
      
Kerugian terbesar pada sektor komoditas pertanian seperti padi, jagung, kedelai, cabai, tomat, kentang nanas, dan bunga mawar mencapai Rp1,1 triliyun.
      
Sedangkan kerugian untuk perkebunan, seperti kopi, kakao, cengkeh dan tebu yang ada di tiga wilayah Kediri, Blitar, dan Malang, mencapai Rp84 miliar. Selain itu, untuk kerugian sektor peternakan yang meliputi sapi perah, sapi ternak, dan peternakan lainnya sebesar Rp13 miliar.
      
Kerugian yang tidak kalah besar adalah di sektor pendidikan, meliputi kerusakan bangunan sekolah tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) mencapai Rp2,7 miliar.
      
Menurutnya, kerugian tersebut baru pada penghitungan sementara yang sudah dilaporkan ke Presiden Susilo bambang Yudhonono, namun bisa jadi terus bertambah.
      
Kesulitan yang dihadapi dalam pendataan karena petugas data belum bisa menjangkau di wilayah yang masih dalam kategori bahaya. "Kalau nantinya sudah dinyatakan aman baru kita masuk ke wilayah wilayah yang selama ini belum terdata. Dari situ baru diketahui jumlah kerugiannya secara total," ujarnya.
      
Terhadap kerugian tersebut, Pemprov Jatim juga telah menyusun estimasi anggaran yang dibutuhkan dalam tanggap darurat selama 10 hari ini.
      
Pemprov Jatim berharap tidak hanya dari APBD saja untuk mengatasi kerugian ini, namun juga ada bantuan dari pemerintah pusat. Meskipun nantinya pemerintah Pusat memberikan bantuan, namun Sukadi menegaskan, bencana erupsi Gunung Kelud sudah ditetapkan oleh Gubernur Jatim Soekarwo sebagau bencana provinsi bukan bencana nasional.
      
"Kami masih mampu menanggani bencana ini termasuk penanggulangan dan pemberian bantuan korban erupsi yang tersebar di beberapa wilayah Kediri, Jombang, Batu, Malang, dan Blitar," ujarnya.
  

Ini adalah daftar nama kota yang terkena muntahan abu vulkanik

putan6.com, Kediri : Gunung Kelud yang terletak di Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang, Jawa Timur meletus pada Kamis 13 Februari 2014 malam. Abu vulkanik menyebar hingga jarak 17 kilometer dari Gunung Kelud.

2 Orang di wilayah Ngantang, Kabupaten Malang, dilaporkan tewas akibat letusan Gunung Kelud. Sementara 18 orang lainnya dilaporkan masih hilang. Hingga saat ini tim evakuasi masih mencari warga di sekitar Gunung Kelud yang dilaporkan hilang.
Gunung Kelud mulai erupsi pada Kamis malam, sekitar pukul 22.55 WIB. Letusan berikutnya terjadi pada pukul 23.00 WIB dan 23.23 WIB. Letusan besar terjadi pada pukul 23.29 WIB. Kemudian disusul hujan batu dan abu vulkanik ke sejumlah kota-kota di sekitarnya.

Abu vulkanik yang menyebar membuat jarak pandang di sejumlah wilayah Jawa Timur (Jatim), Jawa Tengah (Jateng), dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Jumat (14/2/2014) pagi menjadi terbatas. Penerbangan dari dan menuju kawasan Jatim dan Jateng dibatalkan. Candi Borobudur dan Prambanan pun ditutup.
Berikut daftar kota atau kabupaten yang terkena muntahan abu vulkanik akibat letusan Gunung Kelud, yang dihimpun Liputan6.com, Jumat (14/2/2014).

1. Jawa Timur
Surabaya, Kediri, Ngawi, Madiun, Malang, Trenggalek, Tulungagung, Banyuwangi, Blitar, Ponorogo, Pacitan, Magetan, Lamongan, Bojonegoro, Mojokerto;

2. Jawa Tengah
Semarang, Solo, Klaten, Wonosobo, Temanggung, Boyolali, Magelang, Purworejo, Cilacap, Purwokerto, Purwodadi, Tegal, Rembang, Batang, Jepara, Kebumen;

3. Daerah Istimewa Yogyakarta
Yogyakarta dan sekitarnya;

4. Jawa Barat
Bandung, Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Kuningan, Indramayu, Bogor;

5. Nusa Tenggara Barat
Ampenan, Mataram.

 

 Sumber:
 

Pendapat saya tentang meletusnya gunung kelud itu
              ya kita perlu banyak berdoa agar tuhan sellalu menyertai kita,harus berjaga-jaga,ketika malam tidur jangan terlalu pulas bila perlu di desa masing-masing ada yang ronda malam untuk menjaga keamanan di malam hari,Saya juga berharap supaya presiden dapat membantu kerugian yang di alamni oleh para sektor komoditas pertanian seperti padi, jagung, kedelai, cabai, tomat, kentang nanas, dan bunga mawa dan masaih banayak lagi.Kita juga yaang tidak tertimpa musibah seharusnya berpartisipasi untuk membantu para saudara kita yang lagi kesusahan.Dan kita berdoa saja supaya gunung kelud menjadi tidak meletus